Selasa, 26 April 2011

Definisi dan jenis-jenis variabel


VARIABEL
A. VARIABEL
            Variabel dapat diartikan sebagai suatu konsep yang memiliki nilai ganda, atau dengan perkataan lain suatu faktor yang jika di ukur akan menghasilkan skor yang bervariasi. Variabel pebnelitian merupakan gejala yang menjadi objek penelitian. Menurut Fraenkel dan Wallen (1990:36) variabel adalah suatu konsep benda yang bervariasi.
            Variabel yang memiliki variasi sederhana adalah variabel dikotomus. Variabel ini hanya bervariasi dua, misalnya:
v  Variabel jenis kelamin : pria – wanita
v  Variabel jarak tempuh : jauh – dekat
Dua contoh jika diperhatikan tidak sepenuhnya sama. Perbedaan antara pria dan wanita pada variabel jenis kelamin terdapat batas nyata dan pilah atau diskrit, sedangkan perbedaan antara jauh dan dekat pada variabel jarak tempuh tidak terdapat batas nyata dan pilah.
 1. Variabel dilihat dari hasil pengukuran
            Variabel dapat pula dibedakan berdasarkan hasil pengamatan dan/atau hasil pengukuran. Ada empat tingkat variabel yang dihasilkan dari pengukuran dan/atau pengamatan, yaitu variabel berskala nominal, ordinal, interval dan ratio.
     1) Variabel berskala nominal
            Variabel berskala nominal adalah variabel yang menunjukkan label yang hanya mampu membedakan antara ciri atau sifat unit satu dengan lainnya. Variabel ini bersifat diskrit dan saling pilah antara kategori yang satu dengan kategori yang lain. Contoh variabel nominal antara lain adalah jenis kelamin: perbedaan antara pria dan wanita. Variabel tidak memiliki jenjang bertingkat. Jadi pengertian lebih tinggi atau lebih rendah dalam hal ini tidak berlaku . apalagi untuk diukur jarak perbedaan antara kedua ciri itu serta diperbandingkannya, pada variabel nominal tidak mungkin.
            Variabel nominal dapat dikategorikan nominal dikotomus dan nominal non dikotomus (kategirial). Jenis kelamin merupakan conoh variabel nominal dikotomus, sedangkan contoh dari nominal non dikotomus adalah jenis pekerjaan, jurusan di suatu fakultas.
     2) Variabel berskala Ordinal
Variabel ordinal adalah variabel yang tersusun berdasarkan jenjang dalam atribut tertentu. Variabel ordinal memiliki variabel bertingkat yang menunjukkan urutan. Urutan ini menggambarkan adanya peringkat, jarak tingkat satu dengan tingkat lainnya tidak dapat diketahui dengan jelas. Penetapan kejuaraan dalam perlombaan lari, (juara satu, dua dan tiga) merupakan sebuah contoh variabel ordinal.
3) Variabel berskala interval
Variabel interval merupakan variabel yang skala pengukurannya memiliki jarak yang konsisten atau memiliki satuan/unit tertentu. Misalnya nilai atau prestasi belajar siswa yang dinyatakan dalam bentuk skor, dapat dikenal adanya skor 5,6,10 dan sebagainya.
Variabel yang berskala interval mempunyai sifat dapat membedakan antara unit yang satu dengan yang lain, menunjukkan peringkat, dan memiliki jarak yang tetap. Namun pada variabel yang berskala interval tidak memiliki titik nol mutlak, sehingga skor-skor yang ada di dalamnya tidak bersifat bandingan.
4) Variabel Ratio
        Variabel rasio adalah variabel yang dalam kuantifikasinya mempunyai nol mutlak. Variabel yang berskala ratio dapat menunjukkan sifat perbandingan. Seperti hasil pengukuran berat badan, seorang yang berat badannya 50 kg adalah setengah dari orang yang berat badannya 100 kg.
        Gambaran tentang ciri komulatif dari masing-masig skala pengukuran variabel tersebut di atas, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel tentang ciri-ciri komulatif skala
pengukuran variabel
Skala variabel
Bertingkat
Jarak
Banding
Nominal
Ordinal
Interval
Ratio
-
v
v
v
-
-
v
v
-
-
-
v

2. Variabel dilihat dari sifatnya
        Dilihat dari sifatnya, variabel dapat dibedakan menjadi dua yaitu, (1) variabel aktif dan (2) variabel atributif.
1)      Variabel aktif adalah variabel yang memungkinkan untuk dimanipulasi atau diubah sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh peneliti. Metode mengajar merupakan suatu contoh variabel aktif. Pada suatu proses belajar mengajar, setiap saat seorang guru dapat mengganti metode mangajar yang digunakannya jika guru itu menghendakinya.
2)      Variabel atributif merupakan variabel yang sifatnya tetap, dan dalam kondisi yang wajar sifat-sifat itu sukar diubahnya. Variabel ini identik dengan variabel nominal. Seperti jenis kelamin, jenis pekerjaan, dan jenis sekolah, tempat tinggal, dan sebagainya. Sifat yang ada padanya adalah tetap, untuk itu peneliti senantiasa hanya mampu berbuat untuk memilih atau menyeleksi. Oleh karena itu variabel jenis ini disebut juga variabel selektif. Dalam proses pengelompokan subjek, misalnya, peneliti akan mengelompokkan ke dalam sub kelompok sampai dengan kriteria sebagai berikut:
Ø  Kelompok wanita yang anak guru.
Ø  Kelompok wanita yang bukan anak guru.
Ø  Kelompok pria yang anak guru.
Ø  Kelompok pria yang bukan anak guru.
Peneliti hanya menyeleksi subjek sesuai dengan karakteristik yang ada pada tiap subjek atau unit sampel.
3. Variabel dilihat dari peranannya.
            Jenis variabel ditinjau dari fungsinya di dalam penelitian adalah sebagai beriku:
(1) Variabel bebas
(2) Variabel tak bebas.
(3) Variabel perantara
            Variabel bebas dapat dibedakan lagi menjadi beberapa macam variabel, antara lain yaitu variabel moderator, terkendali, dan variabel random.
            Untuk mengklasifikasikan variabel berdasarkan peranannya cenderung orang memulai dengan mengklasifikasikan variabel terikatnya. Hal ini terjadi karena variabel terikat yang menjadi titik pusat permasalahan. Contohnya dalam bidang pendidikan adalah prestasi belajar sebagai pokok persoalannya (sebagai variabel terikat). Variabel terikat tersebut tergantung kepada banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut sabagai variabel bebas. Satu atau lebih variabel bebas tersebut akan dipelajari pengaruhnya terhadap variabel terikat. Contoh variabel tergantungnya adalah prestasi belajar. Variabel bebasnya dapat metode mengajar. Disamping metode mengajar masih banyak variabel yang mempengaruhi prestasi belajar, misalnya: Jenis kelamin. Jenis kelamin tersebut berperan sebagai variabel moderator. Umur juga mempengaruhi prestasi belajar anak. Variabel yang diabaikan pengaruhnya itu disebut rambang. Dalam contoh model di atas yang menjadi variabel intervening adalah proses belajar yang terjadi pada diri subjek yang diteliti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar